ALAT-ALAT DAN BAHAN
1.
Dracing car (meja dorong)
beralas/baki beralas
2.
Alat-alat (sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan) :
õ
Tensimeter
õ
Termometer
õ
Stetoskop
õ
Botol 3 buah
õ
Kertas tissue
õ
Jam tangan
õ
Vaselin/jelly (pelumas)
õ
Bengkok
Pemeriksaan Tanda-tanda Vital Klien sesuai dengan
Kebutuhan/kondisi Klien (pilih salah satu cara) :
1)
Ukur suhu badan klien
1.
Cuci tangan
2.
Bersihkan thermometer dengan air bersih (bila disimpan dalam
larutan desinfektan) kemudian keringkan dengan kertas tissue.
Cara membersihkan thermometer adalah
kertas tissue digerakkan memutar dari pangkal (dekat jari yang memegang) menuju
ujung/reservoar.
3.
Periksa air raksa pada
thermometer dan turunkan air raksa, dengan cara mengibaskan/menggoncangkan
(dengan gerakan menghentak) thermometer kearah bawah. Dilakukan berkali-kali
sampai air raksa berada dibawah skala 350C
Pemeriksaan per oral
1.
Mintalah klien membuka mulut
dan letakkan reservoar dibawah lidah (sublingual). Arahkan thermometer kesudut
mulut dan anjurkan klien menutup mulutnya dengan rapat. Selama pengukuran klien
tidak diperkenankan berbicara/membuka mulutnya.
2.
Biarkan thermomether selama 3 - 5 menit
3.
Keluarkan thermometer dan usap dengan kertas tissue kearah
reservoar, sehingga air raksa dapat terbaca /terlihat.
4.
Baca dan catat hasil yang diperoleh
Pemeriksaan per axilla
1.
Anjurkan klien membersihkan
ketiaknya/keringkan ketiak klien dengan kertas tissue
2.
Letakkan reservoar tepat di
tengah ketiak, rapatkan lengan atas klien ke badan dan lengan
bawah di atas dada klien
3.
Biarkan thermometer selama 5-10 menit
4.
Angkat thermometer
5.
Baca dan catat hasil yang diperoleh
Pemeriksaan
per rectal
1.
Usapkan jelly/vaselin pada thermomether kira-kira 2-3 cm dari
ujung reservoar
2.
Atur posisi klien dengan posisi sim dan singkapkan sedikit selimut
klien sampai bagian pantat regangkan pantat klien sampai tampak sphinchter ani.
Pada bayi, posisi terlentang dan angkat kedua kakinya
3.
Masukkan reservoar
thermometer ke dalam rectum 3,8 cm (pada klien dewasa) : 2,5 cm (pada
anak-anak); 1,25 cm (pada bayi)
4.
Biarkan selama 2-3 menit
5.
Keluarkan thermomether dan usap dengan kertas tissue kearah
reservoar, sehingga air raksa terlihat jelas
6.
Baca dan catat hasil yang didapat
Cara membersihkan
thermometer :
1.
Bersihkan thermometer dengan
kertas tissue dengan gerakan memutar dari pangkal dan reservoar
2.
Bersihkan dengan larutan air
sabun dan usap lagi dengan kertas tissue dengan gerakan yang sama
3.
Bilas dengan air dingin dan
keringkan dengan kertas tissue dengan gerakan yang sama
4.
Celupkan thermometer kedalam
larutan desinfektan dan bilas lagi dengan air bersih
5.
Keringkan lagi dengan kertas
tissue dan simpan kembali pada tempatnya
2). Lakukan pemeriksaan denyut nadi :
1.
Atur posisi klien dengan
tidur terlentang, semifowler atau duduk
2.
Letakkan 3 jari (telunjuk,
jari tengah dan jari manis) tepat diatas arteri yang diperiksa (radialis atau
lainnya). Gunakan telunjuk untuk menekan arteri sedangkan jari tengah dan jari
manis untuk menilai irama dan kwalitas denyutan
3.
Lakukan pemeriksaan selama satu menit
4.
Catat bagi pengukuran mengenai :
a.
Frekwensi nadi dalam semenit
b.
Irama (reguler/irreguler)
c.
Kwalitas deyutan (kuat/lemah)
d.
Kelainan-kelainan yang dirasakan.
4). Lakukan pemeriksaan respirasi
Mengkaji pernafasan dilakukan setelah menghitung denyut
nadi :
1.
Letakkan tangan pasien
menyilang ke dada
2.
Observasi gerakan dinding
dada saat inspirasi maupun exspirasi (satu kali respirasi)
3.
Hitung jumlah respirasi
dalam satu menit
4.
Catat hasil yang diperoleh meliputi :
a.
Frekwensi semenit
b.
Kelainan gerakan dinding dada
5). Lakukan pengukuran tekanan darah/tensi klien
1.
Atur posisi pasien, dimana
posisi lengan yang akan diukur tekanan darahnya sejajar dengan jantung dengan
telapak tangan menghadap ke atas
2.
Perawat menempatkan diri
sedemikian rupa sehingga dapat membaca meniscus air raksa sejajar dengan garis
mata
3.
Pasang manset kira-kira 3
jari dari lipatan siku dan lilitkan pada lengan kemudian kaitkan ujungnya
sehingga ikatan tidak lepas atau rekatkan velcrotapenya lilitan jangan terlalu
longgar/terlalu sempit
4.
Letakkan ujung jari diatas
arteri brachialis dan raba denyutnya, atau letakkan stetoskop dengan tepat
diatas arteri brachialis dengan penekanan sewajarnya
5.
Tutup katub aliran udara dan
pompakan balon sampai denyut nadi tak teraba/terdengar. Pompakan lagi udara
sampai air raksa naik sekitar 20-30 mmHg diatas skala saat denyut nadi tidak
terdengar/teraba
6.
Buka katub aliran udara
secukupnya, sehingga udara keluar dengan kecepatan 2-3 mmHg perdenyut
7.
Perhatikan skala angka pada
manometer saat terdengar bunyi korotkof I (suara yang pertama kali terdengar)
dan catat sebagai tekanan sisolik.
8.
Perhatikan skala angka pada
manometer saat terdengar bunyi korotkof V (suara yang terakhir kali terdengar)
dan catat sebagai tekanan diastolik
9.
Keluarkan sisa udara dengan
cepat, lepaskan manset dan pasien dirapikan kembali
10.
Catat hasil pengukuran
tekanan darah tersebut
Sistol/Diastole = Korotkof I/Korotkof V
= 120/80 mmHg
11. Cuci tangan
12.
Rapikan klien dan kembalikan
alat-alat ketempat semula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar